Waste-to-Energy!!! teknologi pengubah sampah menjadi listrik. Jenis-jenis metode WtE.
Waste-to-Energy!!! teknologi pengubah sampah menjadi listrik. Jenis-jenis metode WtE. |
Apa itu Waste-to-Energy? Selengkapnya klik disini
Jenis dan Metode WtE:
Berikut adalah penjelasan lebih detail
mengenai tiap metode WtE yang saya sebutkan sebelumnya:
1. Pembakaran (Incineration)
Metode
pembakaran atau incineration merupakan cara tradisional pengolahan sampah yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia. Proses pengolahan ini memanfaatkan
sampah berbahan bakar untuk menghasilkan panas, yang kemudian akan digunakan untuk
menghasilkan listrik. Sampah yang terbakar langsung akan menghasilkan panas dan
uap air yang kemudian akan digunakan untuk memutar
turbin yang terhubung dengan generator listrik.
Keuntungan
metode ini adalah
· Menghilangkan
banyaknya sampah organik dan menghasilkan energi listrik yang sangat ramah
lingkungan.
Meskipun
demikian, metode ini masih memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
· Menghasilkan asap dan gas limbah yang berbahaya untuk
kesehatan manusia dan lingkungan.
· Produksi abu sampah yang berbahaya yang harus didaur
ulang atau dibuang ke tempat pembuangan akhir.
2.
Gasifikasi
Gasifikasi
merupakan teknologi yang lebih modern dan lebih efisien daripada metode
pembakaran atau incineration. Proses ini melibatkan pemanasan sampah dengan
sedikit oksigen pada suhu tinggi, menghasilkan gas sintetik yang dapat
digunakan sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik. Gas sintetik yang
dihasilkan dapat membantu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan mesin
turbin gas yang terhubung dengan generator listrik.
Keuntungan
Gasifikasi adalah:
·
Menghasilkan gas sintetik yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar yang berkualitas tinggi.
·
Tidak menghasilkan emisi seperti gas rumah kaca.
Namun,
gasifikasi memiliki beberapa kekurangan yaitu:
· Hanya dapat mengolah jenis sampah tertentu, seperti biomassa atau kayu.
3.
Pirolisis
Pirolisis
adalah teknologi yang lebih baru daripada Gasifikasi. Proses pirolisis
melibatkan pengaturan suhu dan waktu pemanasan sampah dalam kondisi vakum. Hal
ini dikombinasikan dengan sedikit oksigen yang cukup meningkatkan suhu sampah
dan menghasilkan uap dan gas berbahan bakar. Gas yang dihasilkan ini kemudian
dapat digunakan untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan energi listrik.
Keuntungan
Pirolisis adalah:
·
Dapat menghasilkan gas dan liquid yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar listrik.
·
Tidak memerlukan banyak air atau pemeriksaan kualitas
udara.
Namun,
pirolisis juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
·
Produksi biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan
gasifikasi.
· Menghasilkan
abu, yang harus didaur ulang atau dibuang ke tempat pembuangan akhir.
4.
Pengolahan Mekanis dan Biologis
Proses pengolahan mekanis dan biologis melibatkan pemisahan bahan organik
dari sampah dengan menggunakan perangkat mekanis, seperti laser dan magnet.
Sampah organik kemudian diproses secara biologis, menggunakan mikroorganisme
untuk memecah bahan organik menjadi gas metana. Gas Metana ini kemudian dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik.
Keuntungan dari pengolahan mekanis dan biologis adalah:
·
Tidak menghasilkan emisi gas dan zat kimia yang
berbahaya.
·
Mampu menghasilkan energi listrik dari sampah.
Namun, pengolahan mekanis dan biologis pun memiliki beberapa kekurangan,
seperti:
· Hanya dapat mengolah jenis sampah tertentu, seperti
limbah makanan atau material organik lainnya.
· Memerlukan biaya yang lebih tinggi.
5.
Anaerobic Digestion
Anaerobic
digestion melibatkan pengolahan sampah organik dalam kondisi tanpa oksigen.
Sampah ini dipecah oleh mikroorganisme dalam proses penguraian, menghasilkan
gas metana. Gas metana ini kemudian digunakan untuk menghasilkan energi
listrik.
Keuntungan
anaerobic digestion adalah:
·
Dapat mengolah sampah organik dengan cepat.
·
Tidak memproduksi gas dan zat kimia berbahaya.
Namun, anaerobic
digestion juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
·
Memerlukan waktu untuk mengolah sampah.
·
Hanya dapat mengolah jenis sampah tertentu, seperti
limbah makanan atau sampah pertanian.
Demikianlah
penjelasan secara spesifik mengenai masing-masing jenis metode dalam
Waste-to-Energy (WtE) yang telah saya sebutkan sebelumnya. Semua metode yang
digunakan dalam WtE memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan harus
ditentukan berdasarkan jenis sampah dan kondisi lingkungan di sekitar TPA.
Komentar
Posting Komentar